Tulang Butuh Kalsium , Sendi Butuh Glukosamine


Melakukan pencegahan terhadap penyakit osteoarthritis dan osteoporosis merupakan kunci utama untuk menjamin kesehatan tulang dan sendi.

Menjaga kesehatan tulang dan sendi sejak dini, sangat berdampak besar dalam mencegah kemungkinan seseorang mengalami penyakit tulang dan sendi di masa mendatang. Pada bagian tertentu sendi secara terus menerus mengalami tekanan dan stress akibat aktivitas sehari hari tubuh yang berkisar 2 hingga 5 kali berat tubuh.

dr. Muliaman Mansyur mengemukakan, banyak orang tidak menyadari pentingnya menjaga kesehatan tulang dan sendi sepanjang hidup.

"Perubahan kecil dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut seperti mengonsumsi makanan kaya gizi yang mendukung kesehatan tulang dan sendi serta berolahraga secara teratur. Mereka dapat mencegah osteoarthtits dan penyakit lain yang berkaitan tulang dan sendi misalnya osteoporosis," ungkapnya.

Berbagai kajian penelitian menunjukkan untuk pencegahan maupun perawatan tulang dan sendi, bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi susu berkalsium tinggi, juga  suplemen glukosamin. Jika konsumsi bisa dilakukan secara rutin, maka akan bisa menjadi  tabungan di hari tua nanti.

Kebutuhan kalsium tinggi ada di masa remaja yakni usia 10 18 tahun di mana pembentukan tulang sangat cepat terjadi. Hasil minum susu tidak bisa instan karena setelah usia  65 tahun, tambahan kalsium sangat diperlukan karena tubuh kurang efektif dalam menyerap atau menjaga jumlah kalsium.

Tulang Butuh Kalsium , Sendi Butuh Glukosamine

Untuk antisipasi osteoporosis, sebaiknya menambah jumlah asupan kalsium sejak usia muda, misalnya mengonsumsi susu atau ikan teri. Kadang, suplemen kalsium juga dapat dikonsumsi asal sesuai dosis yang dianjurkan.

Penderita osteoporosis masih dapat melakukan aktivitas fisik, meski dengan beban yang  tidak terlalu berat. Mereka masih bisa melakukan senam khusus osteoporosis yang bertujuan untuk membiasakan tulang tubuh menahan beban dan penguatan otot. Perlu pula  menambah asupan  vitamin D, C, B6, B12, dan folat dan asupan mineral  magnesium dan kalsium.

Sementara penanganan penderita osteoarthritis lebih rumit karena sifatnya simtomatik, kadang tergantung derajat kerusakan sendinya. Untuk mengurangi  nyeri, suntikan kortikosteroid lokal perlu diberikan kepada penderitanya. Perlu asupan Omega 3 yang banyak ditemukan dari ikan, seperti salmon, tuna, serta ikan teri. Juga buah pisang, wortel, serta nanas.

Glukosamin yang bisa menjadi pencegah bisa ditemukan secara alami dalam  tubuh yang merupakan senyawa pembangun penting untuk beberapa polisakarida dalam tubuh. Ini merupakan wujud dari gula amino yang bertautan secara bersamaan dalam rangkaian untuk membentuk bagian dari struktur matriks pada haringan tulang rawan dan cairan pelumas sendi.

Glukosamin ialah molekul kecil dan karena itu dapat diserap secara mudah. Glukosamin juga diambil secara istimewa oleh tulang rawan dan struktur sendi lainya. Glukosamin tidak ditemukan dalam jumlah yang signifikan di dalam makanan dan harus disintesa oleh tubuh. Kemampuan mensintesanya akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia dan ini dapat menimbulkan penyakit degeneratif osteoarthritis.

Asupan glukosamin dibutuhkan terutama pada saat tubuh membutuhkannya dalam jumlah banyak, padahal produksinya telah berkurang seiring dengan pertambahan usia. Pola hidup yang aktif, olahraga yang cukup keras serta pertambahan usia dapat mengakibatkan kerusakan tulang rawan pada sendi yang bersangkutan. Hal ini lambat laun akan menimbulkan ketidaknyamanan dan pada akhirnya mengakibatkan osteoarthritis . [www.vitamindo.com]